Karya Unik Pengrajin Batik Kodja di Pangandaran yang Mengangkat Brand Lokal

Karya-Unik-Pengrajin-Batik-Kodja-di-Pangandaran-yang-Mengangkat-Brand-Lokal

Pengrajin batik kodja di Pangandaran saat ini sudah berjumlah sangat banyak. Hal tersebut terus berkembang di tengah-tengah masyarakat lokal seiring kemajuan di sektor pariwisata. Batik kodja juga dijadikan pengrajin sebagai daya tarik bagi para pendatang. Mereka paham dan mengerti bahwa dengan mengangkatbrand lokal, maka nilai jual akan semakin tinggi di mata pembeli. 

Motif Ikan Marlin, Karya Unik Pengrajin Batik Kodja di Pangandaran 

Dilansir dari situs harapanrakyat.com, para pengrajin batik kodja yang berasal dari desa Kodangjajar, Kecamatan Cijulang kini mulai memproduksi batik yang mempunyai motif ikan marlin. Ikan marlin sendiri ternyata merupakan ikon pariwisata daerah Pangandaran. Selain itu, ikan marlin juga dijadikan sebagai patung yang berada di pintu masuk daerah pantai di Pangandaran

Rusdaya Saleh Hidayat, yang merupakan pemilik usaha batik berumur 62 tahun mengatakan, “saya sudah menjalankan usaha batik sejak dulu, sekitar tahun 2015. Saya mulai menunjukkan ciri daerah Pangandaran setelah batik yang saya produksi dapat diterima dan menembus pasar di beberapa daerah pada pulau Jawa dan Bali.” 

Rusdaya juga menjelaskan jika istilah batik kodja sendiri diambil dari nama Desa Kondangjajar. Warga sekitar dan juga beberapa pendatang biasanya menyingkat nama desa tersebut dengan menyebut Koja, karena dinilai lebih pendek dan mudah diingat. Karena asal mula batik tersebut berasal dari wilayah Desa Kondangjajar, maka brand batiknya diberikan nama batik kodja. 

Pada awalnya, Rusdaya sendiri mencoba untuk mendirikan kelompok UMKM khusus pengrajin batik pada tahun 2015 di daerah Kecamatan Cigugur. Setelah hasil produksi batiknya dapat diterima di pasaran secara luas, maka ia berpikir untuk membangun sebuah rumah produksi yang dapat dikelola dengan professional. 

Rusdaya juga mengatakan bahwa setelah rumah produksinya berdiri, semua karyawan pengrajin batik kodja yang ia miliki adalah warga lokal dari kabupaten Pangandaran. Hal ini karena pada awalnya memang usaha batik tersebut digagas dari pembentukan UMKM di Cigugur. 

Rusdaya kemudian berpikir untuk memberikan ciri khas pada batik hasil produksinya agar menunjukkan bahwa batik tersebut berasal dari daerah Pangandaran. Ia mulai memikirkan hal tersebut setelah batik kodja dapat diterima dan berkembang cukup luas di pasaran. 

Karyawan hingga pemilik batik kodja merupakan warga asli daerah Pangandaran. Dari sana mereka kemudian mencetuskan untuk membuat batik yang mempunyai motif ikan marlin. Batik tersebut diharapkan dapat menjadi ciri khas batik asal Pangandaran. Selain itu, mereka juga berharap jika batik kodja bisa dijadikan sebagai bagian dari oleh-oleh khas Pangandaran yang akan dibawa pulang oleh para pendatang. 

Menurut Rusdaya sendiri, sebuah daerah wisata harus mempunyai kehadiran sebuah produk yang mengandung ciri khas daerah wisata itu sendiri. Hal tersebut karena para pendatang dan wisatawan biasanya selalu mencari produk yang identik dengan daerah yang dikunjunginya. 

Jika ada seorang wisatawan yang menggunakan batik dengan motif ikan marlin, lanjut Rusdaya, artinya dia pernah berlibur ke Pangandaran. Hal tersebut karena ikan marlin adalah brand pariwisata dan juga ikon dari Pangandaran. Peluang tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Rusdaya untuk menaikkan rating dari batik kodja di mata wisatawan. 

Dalam pelaksanaan proses pemasaran di daerah Pangandaran, para pengrajin bati kodja yang dipekerjakan oleh Rusdaya baru melayani beberapa pesanan yang mereka dapatkan dari kantor pemerintahan setempat. Dengan menambahkan motif ikan marlin pada batik produksinya, Rusdaya berharap dapat berkembang dan dipasarkan secara luas di beberapa daerah wisata Pangandaran. 

Untuk harga sendiri, Rusdaya mengatakan jika batik yang ia produksi memiliki variasi, tergantung dengan kualitasnya masing-masing. Rentang harga dari batik yang ia jual sendiri berkisar dari Rp 75.000 hingga Rp 200.000 setiap 2,2 meter. Batik kodja yang ia produksi juga mempunyai model beragam, mulai dari batik tulis, cetak hingga perpaduan antara tulis dan cetak. 

Dalam hal kualitas, Rusdaya berani menjamin jika batik yang ia produksi tidak akan kalah dengan brand ternama. Hal tersebut karena pengrajin batik yang ia pekerjakan sudah mengikuti beragam pelatihan, sehingga telah mengantongi sejumlah sertifikat di bidang batik. 

Pemberian motif ikan marlin di dalam batik buatan Rusdaya membuat para pengrajin batik kodja di daerah Pangandaran kini dapat mengangkat nama daerah mereka. Batik dengan motif ikan marlin tersebut juga diharapkan bisa menjadi ciri khas dari daerah Pangandaran.

Posting Komentar

0 Komentar